ERP : Apa itu ERP

ERP adalah software. Bisa berjalan sebagai aplikasi desktop, bisa juga sebagai webapps (aplikasi web), dan biasanya punya aplikasi mobile...

Friday, October 29, 2004

HIMAKOM Akhirnya Online..

Alhamdulillah..

Akhirnya kampusku punya wadah Online buat mahasiswanya..
Himpunan Mahasiswa Teknik Komputer (HIMAKOM) telah mempunyai blog per hari ini .
Mereka Online di :
http://himakom.blogspot.com

Selamat ..dan mulailah berbagi Ilmu..

Ayo Daftar PNS...!!!

Hari ke 15 Ramadhan

Tadi siang saya lewat di A.P.Pettarani depan Depnaker...
Penuh sesak dengan Sarjana, dan pencari kerja lainnya untuk mengurus Kartu Kuning..
Saya saja yang pakai jaket udah kepanasan sekali,,..tapi mereka ngantri untuk itu.

Tujuannya adalah pendaftaran PNS besar besaran tahun ini..
Biar bagaimanapun pameo bahwa PNS adalah jaminan masa depan dan masa tua masih kuat sampai sekarang..

Terus saya cerita sama teman di Kantor soal itu. Dengar dengan ada banyak Sarjana Informatika yang dibutuhkan..
Dan Saya kaget ternyata bukan cuman saya yang malas jadi PNS..dia juga.
Berikut secuplik percakapan yang telah diedit sana sini :

Saya : Kenapa Bapak ndak mau mendaftar,..bapak kan punya kans abesar, dan di daerah bapak kan kurang saingan ..
Teman : Ngga ah..saya udah terlanjur terbiasa kerja keras unutk mendapatkan uang..
Saya : Lah..memang PNS ngga kerja ?
Teman : Ngga tau..tapi sering saya dapati para PNS di warung kopi padahal baru jam 10 pagi. Sudah begitu Jam 4 pulang, sabtu minggu Libur. Di kantor mereka yang mereka kerjakan hanya ngobrol dan kadang main catur, main game...
Saya : Bukannya asik Pak,..di gaji terus kerjanya santai..
Teman : Mungkin..tapi saya takut guoblok Pak..
Saya : Kenapa ?
Teman : Kalo saya seperti itu, saya ngga ada kerjaan yang bisa membakar energi saya, yang bisa memacu jantung saya,..yang bisa memeras keringat saya,..yang bisa memaksa otak saya berfikir..padahal saya sudah terbiasa untuk itu. Saya takut organ saya hilang fungsi kalau dibuat malas..
Saya : Hehehehe.....Itukan tergantung personnya Pak..
Teman : Betul..tapi mereka kan ikut kepada system Pemerintah sekarang..biar bagaimana kalau kecemplung kesitu kita bakalan ikut. Ngga ada job yang bikin kita tanggung jawab..dan saya kadung biasa kerja dalam tekanan.
Saya : Saya pikir sayaji yang ngomong begitu...baguslah ada juga yang begitu..

Sekedar sentilan menjelang buka puasa...
Selamat berbuka

Tuesday, October 26, 2004

Komentar Mengenai Keamanan Komputer

(Bagian I)
Ramadhan Hari ke-11


Pemanasan

Beberapa tahun yang lalu, saya masih seorang mahasiswa. Mempunyai sebuah PC standar, Pentium 100 RAM 32 MB, dan segala device standar lainnya. Belajar menggunakan segala macam software dan aplikasi bikinan orang lain, belajar menuliskan kode kecil, beranjak membuat aplikasi dan seterusnya.Beberapa saat timbul kebosanan melakukan segala sesuatu dengan komputer "standalone". Tidak bisa menemukan atau belajar sesuatu yang tidak terdapat di PC kita sendiri.
Hal ini membuat saya mulai belajar jalan ke warnet, kekantor teman, beli modem,belajar koneksi Dial Up dan akhirnya kecanduan dengan yang namanya Internet. Lumayan lama sampai saya bisa mengerti Internet itu terdiri dari rangkaian dari banyaknya komputer PC di seluruh dunia. Baik terhubung melalui Dial Up, WiFi, LAN, WAN, dan sebagainya. Jadi sekarang saya adalah bagian dari sebuah jala teknologi yang disebut Network, atau tepatnya Computer Network. Secara tidak sadar saya mencemplungkan
seluruh bagian dari hardrive, koneksi ISP, dan segala hal yang saya punyai pada PC saya ke sebuah jaringan maha luas, kompleks, dan terdiri dari beragam system serta manusia yang berada dibelakang system tersebut. Tanpa saya sadari, saya seperti seorang turis yang tersesat di sebuah metropolitan canggih tanpa pengawasan siapa-siapa. Dan semua resiko sedang mengawasi saya.

-------------------------------------------------------------------------------------
I. Mengapa Perlu Rasa Aman

Saat semua yang saya rasakan diatas terjadi, rasa aman masih ada di seluruh kegiatan komputasi
saya. Dan alasan dari rasa aman itu baru saya ketahui sekarang , alasannya adalah :

1. Saya menggunakan PC Standalone.
2. Terkoneksi ke internet hanya untuk browsing.
3. Tanggung jawab hanya sebatas satu buah PC.
4. Tidak ada data penting pada PC saya.

Kalau Anda juga hanya berkutat dengan 4 hal diatas, maka Anda berada pada level teraman dalam
hal keamanan data.

Coba kita angkat kasusnya satu "step" keatas.

Anda seorang pekerja kantoran. Jabatan Anda adalah sekretaris yang mempunyai tugas tugas antara
lain ,

- Menyiapkan janji pertemuan Bos Anda setiap harinya
- Mengurusi persuratan
- Mengurus masalah administrasi kantor.

Suatu saat Anda pasti tidak dapat menyelesaikan kerjaan Anda secara sempurna dan harus melanjutkannya di rumah , pada PC Anda. Pada step ini Anda telah menyimpan sebuah data penting mengenai kerjaan Anda di PC standalone Anda. Setelah selesai bekerja, Anda tertidur pulas.
Esok harinya Anda terbangun , bergegas berangkat kekantor, menyalakan PC Anda, boot..lalu memasukkan disket ke floppy drive Anda..dan kemudian panik menemukan bahwa apa yang Anda ketik dan kerjakan semalaman isinya "hilang" tanpa bekas..yang ada hanya judul dan file tanpa isi alias "blank". Berteriak, marah, panik dan terburu-buru..Anda berteriak bertanya mengapa..dan salah seorang anak Anda yang berpakaian Putih Biru (SMP) berkata :

" Tadi Pagi saya membuka PC, dan tanpa sengaja memilih file di Start>Documents>, lalu terbuka, dan karena itu saya tutup Jendela yang muncul dengan panik, lalu isi jendela jadi kosong, langsung saya tutup, dan muncul pertanyaan , saya klik tombol Yes dan akhirnya jendela tadi tertutup...!!"

Nah .............

Saat panik sepertinya Anak ini menekan kombinasi tombol yang mengosongkan seluruh isi file. Bisa
Ctrl+A (select all) lalu Delete.
Habislah Anda....

Ini baru terjadi di sekitar PC Anda, bayangkan tentang keamanan komputer secara luas. Artikel ini akan coba memaparkan, mengapa perlu memusingkan masalah keamanan pada komputer, salah satu alasannya sudah sama sama kita analisa seperti kasus diatas.

Mengapa perlu rasa Aman karena :

1. Data Penting Anda, sesuatu yang tidak bisa dimunculkan dan dikerjakan ulang
secepatnya.
2. Mengakibatkan Kerusakan pada Software dan system operasi Anda.
3. Tidak semua orang bisa masuk dan merusak data Anda, sengaja ataupun tidak sengaja.

-------------------------------------------------------------------------------------
II. Jenis - Jenis Ancaman Keamanan Komputer


Dalam Hal ini Saya akan mencoba membagi ke beberapa bagian :

A. Jenis Ancaman Menurut Lingkungan
- Ancaman Dari Orang Dalam
- Ancaman Dari Orang Luar

B. Jenis Ancaman Menurut Jenis Person
- Individu yang tidak tahu menggunakan komputer.
- Individu yang sedikit tahu tentang komputer.
- Individu yang sok tahu tentang komputer.
- Individu yang sangat mengetahui komputer.

C. Jenis Ancaman Menurut Tujuan Person.
- Individu yang bertujuan mencuri dan merusak data Anda.Profesional Cracker
- Individu yang bertujuan untuk test kemampuan. Anda atau Dirinya sendiri.
- Individu yang bertujuan bukan untuk data, tapi untuk men-diskredit-kan Anda.


Kelanjutan dari tulisan ini akan saya Posting saat ada waktu.....







Friday, October 22, 2004

Berusaha Memberikan Program Yang Sempurna

Makassar, 21 Okt 2004, Ramadhan Hari ke-6….

Dua Kepala akan lebih baik dibandingkan Satu Kepala..tetapi
Pengembangan Program Lebih Butuh Waktu Testing dibanding Ratusan Kepala….
(Buat Kampus-ku STMIK Handayani Makassar, Semoga Bisa “Membuka Mata”)

Ini adalah tulisan pertama saya yang murni datang dari kepala saya sendiri, yang saya coba paparkan di “blog” saya ini. Ini adalah resume dari pengalaman Saya sendiri selama menekuni aktivitas penulisan kode dan desain program.
Dalam hal ini, saya mempersempit ke pemrograman basis Windows dengan RAD Delphi. Mungkin Anda yang pernah menulis kode di Pascal, juga di C, pasti tahu bagaimana ribetnya membuat sebuah interface program yang kita inginkan. Apalagi di jaman DOS (maksud saya MS.DOS, bukan Denial Of Service) dulu. Tahun 2000, ketika saya mulai merancang Tugas Akhir saya, saat itu kampus saya tidak mengenal yang namanya Open Source, Unix dan Linux , apalagi bahasa pemrograman yang berkutat disekitar system tersebut. Yang kami ketahui hanyalah Pascal dan Basic. Ini juga merupakan sebuah siluet mengenai payahnya system pendidikan tinggi kita lebih khusus ke bidang Teknologi Informasi.
Saat itu saya mengenal RAD dari teman saya, dan mencoba untuk mempelajari secara otodidak, karena di Jurusan kami (Teknik Komputer), kami tidak mendapatkan bahasa pemrograman dan mata kuliah yang dapat membimbing kami untuk menjadi seorang IT professional seperti harapan kami saat masuk ke Kampus kami.
Akhirnya setelah berbagai buku saya lahap dan berbagai kode saya contek, rubah dan pelajari, akhirnya Tugas Akhir Saya selesai, dengan judul “ Simulasi Keamanan Gedung Berbasis Komputer” ..judul yang mungkin sangat sederhana bagi Anda yang ada di pulau Jawa apalagi di luar negeri sana. Tapi percayalah, dengan judul ini, akhirnya tradisi membuat program sendiri di kampus saya dimulai, dan menjadi kebanggaan bagi saya sampai saat ini. Tugas Akhir Saya ini akan saya bahas di tulisan saya yang lain secepatnya.

Setelah hampir 4 tahun berkutat dengan beberapa bahas pemrograman seperti Pascal, Delphi, Python, lalu ke Free Pascal ,Kylix, sedikit Perl dan PHP, serta belajar menggunakan syntax SQL dengan PostgreSQL dan MySQL, saya akhirnya merasakan betapa inti dari sebuah software, adalah desain awal. Dari Desain Awal, akan berkembang beberapa hal berikut :

- Kerangka Awal Desain
- Pemilihan Lingkungan dan System
- Keputusan Pemilihan compiler dan bahasa.
- User Interface
- Efisiensi Proses Program
- Pembatasan Interaksi User Dan Program
- Testing, De-Bugging dan Refactoring
- Kebutuhan dan Keinginan User


Dan dari beberapa poin yang telah saya rasakan diatas, kesimpulan saya adalah sama dengan software developer lainnya, “ Tidak Ada Kepastian Kesempurnaan Dari sebuah Software”. Bila Customer Anda meminta kepastian tentang kesempunaan Software-nya, maka katakana saja “ Sesuatu Yang Dapat Saya Pastikan Adalah tidak Adanya Kepastian Kapan Software Anda Selesai”.

// Penulis minta ijin untuk menyeruput kopi sedikit, kemudian mengunyah sepotong Pisang Ijo…heheheh


Kerangka Awal

Kerangka Awal bukanlah potongan terbesar dari sebuah ukuran fisik software. Kerangka awal adalah susunan ide pokok yang mendasari pembuatan program.
Misalnya kita akan membuat program yang akan meminta input berupa angka dan bila diproses oleh program akan menghasilkan string yang “mengatakan” jumlah yang dimaksudkan secara kata. Misalnya input adalah 12, maka output program adalah “Dua Belas”, dan bukan “Satu Dua”.

Maka kerangka awal yang bisa saya coba susun adalah :

- Berapa Digit Input/ berapa karakter yang bisa saya terima sebagai Input.
- Karakter apa saja yang bisa diterima sebagai input program.
- Metode apa yang akan merubah input menjadi ouput yang diinginkan. Apakah saya membuat proses If .. Then, atau Case Of, atau saya membuat sebuah table pustaka yang menterjemahkan karakter input menjadi string untuk output program. Terus apakah Pustaka ini adalah murni sebuah table, atau text file.
- Apakah input numerik akan diterjemahkan per karakter atau ada proses yang mengharuskan membaca sekumpulan karakter dengan satu output.

Anda bisa lihat dan rasakan, betapa inginnya Anda berkomentar tentang kerangka diatas,.. dan itulah indahnya programming,..tidak akan ada sebuah jalan yang sama, yang ada adalah banyaknya ide menuju sebuah konsep yang sama.

// Untuk komentar Anda bisa langsung menulis di Blog ini dan akan sangat saya hargai.

Btw, untuk saat ini kerangka diataslah yang akan Saya bahas.

Lingkungan dan System.

Apa bedanya…?
Mungkin ini yang pertama muncul di kepala saya..memang bedanya apa jika program ini berjalan di MS.DOS, MS.Windows9x, MS.Windows NT, 2000, dan XP. Atau apa bedanya jika ini saya buat melalui Bash Script di Linux..?
Sekilas ngga ada masalah…

Benar , disisi pengembangan dan disisi programmer masalah mungkin tidak ada kecuali programmer adalah seorang penganut Free Software dan Open Source yang mungkin akan berfikir 13 kali untuk menuliskan kode di system punya Microsoft. Dan kecuali kita sangat concern terhadap masalah keamanan, masalah pemakaian memory, dan amsalah yang Unix-minded lainnya.

Tapi ingat, bukan programmernya yang akan menggunakan program ini. Dan sangat umum dan pasti, bukan di komputer programmer kode ini dijalankan.
Maka pastilah sebagai developer Anda akan merujuk ke system user dan Lingkungan user itu sendiri. Bayangkan betapa menjengkelkan untuk customer Anda disaat sudah bertahun tahun menjadi pemakai Ms.DOS dengan WordStar dan Lotus123-nya, dan tiba tiba Anda mendesain program ini berjalan graphical diatas WindowsXP…, atau betapa Anda membuang waktu kerja mereka saat lingkungan komputer basis Windows mereka Anda susupi sebuah komputer/mesin berbasis Linux hanya untuk menjalankan sebuah aplikasi. Bagaimana mereka akan mengeluarkan kemampuan dan investasi mereka untuk menyesuaikan diri, kebiasaan dan komunikasi data layer Aplikasi mereka untuk “membiasakan” system mereka dengan system yang baru Anda buatkan. Ataupun tiba tiba seorang Administrator Unix-minded, mendapati bagaimana dia harus klak-klik, drag over, sebuah jendela pada system Windows9x yang sangat mereka hindari hanya untuk menggunakan program yang Anda buat untuk dia.
Jelas ini sebuah perbedaan dan sebuah kebutuhan pertimbangan yang perlu kita perhatikan….


Memilih Kompiler dan Bahasa

Melanjutkan bahasan diatas, maka otomatis Anda mesti selektif dalam hal memilih “Alat Lukis Anda” setelah mengetahui jenis dan bahan “kanvas” Anda. Untuk Anda yang pengen nulis yang halal dan berkah saja mungkin akan memilih bahasa atau kompiler yang sudah Anda beli, Anda Registrasi atau memilih yang gratisan. Pameo bahwa “kualitas berbanding lurus dengan rupiah” mungkin sudah tidak masalah lagi di bidang bahas pemrograman, tapi mungkin yang berlaku sekarang adalah “kualitas berbanding lurus dengan dukungan dan kestabilan”.
Untuk aplikasi berbasis system komersil, pameo pertama masih merupakan pertimbangan utama, walaupun beberapa tahun terakhir para pembuat aplikasi gratis sudah berusaha sedemikian hebat untuk menciptakan kompiler yang sempuna dan powerfull, tapi bagaimana pun juga akan kembali ke masalah waktu develop mereka. Umur yang masih muda membuat hasil ciptaan mereka menyandang bug dimana mana, juga menyisakan masalah dukungan hardware yang belum lengkap. Hal ini masih mengganjal bidang pengkodean gratisan menerobos lahan kompiler komersil di basis Win32.
Dikarenakan masalah pelik tersebut , maka mungkin lebih aman Anda memilih untukmelakukan “dirty coding” (bahasa saya tentang menggunakan barang bajakan untuk menciptakan aplikasi, dan sampai sekarang I’m still dirty) dengan berbagai kompiler bajakan ataupun RAD hasil cracking Anda. Atau kalau mau bisa saja Anda berinvestasi dalam ibadah untuk membiasakan orang lain menggunakan produk berlabel “halal”, sangat banyak kompiler gratis yang luar biasa hebat dalam hal kemampuan dan dukungan system baik platform system operasi atau pun dukungan hardware seperti Python, Perl, Free Pascal, GCC, NASM dan sebagainya.

Tapi tetap saja akan sangat bergantung dengan poin masalah Lingkungan dan System dari customer Anda sendiri, jadi lupakan masalah lain dan mulailah menulis kode.
Dan akhir dari segalanya, mestinya Anda memilih kompiler dan bahasa yang paling Anda kuasai, agar hasilnya tidak setengah jadi.

User Interface

Ini juga merupakan hal yang sangat terkait dengan selera User, Lingkungan dan System kerja User. Kembali lagi, seorang yang biasa menggunakan text mode command seperti di Linux dan Unix-Clone lainnya, mungkin akan memilih aplikasi berbasis Console Design . Dan seorang dengan track record pemakaian Ms.Windows yang lama, akan meminta Anda mendesain program seindah dan sesmudah mungkin untuk mereka, tanpa harus tahu apa saja yang terjadi di background interface tersebut.
Suka atau tidak suka, ungkapan Don’t Judge The Book By The Cover hanya akan berlaku pada pengguna system Unix, Linux dan system basis text lainnya. Di Win32, semua adalah masalah “mata”. User akan lebih tertarik menggunakan aplikasi dengan GUI (Graphical User Interface) yang indah dibanding menggunakan aplikasi mapan dengan tulisan putih berlayar hitan yang berkedip tiap input dimasukkan. Jadi desain / inteface aplikasi Anda kembali lagi ke selera User Anda BUKAN SELERA ANDA. Kecuali Anda membuat aplikasi untuk Anda sendiri.

Notes :
Saya pernah diberikan tugas untuk membuat sebuah kode menggunakan Basic, dan akhirnya saya membuat program dengan tampilan yang lebih bagus dari teman-teman yang lain, saat kuliah. Dan saat dosen melakukan pengecekan, dan tiba giliran saya, Beliau hanya mengangguk memandang program saya sambil tersenyum dan berlalu, tanpa mengetahui bahwa Saya baru mengerjakan tampilan belum menuliskan proses apa-apa…
Mudah-mudahan Beliau tahu…


Efisiensi Proses Program

Terkadang, secara sadar atau tidak, kita sering melakukan kegiatan yang berulang-ulang, berkendaraan (naik motor), melalui beberapa jalan berliku untuk tiba di tujuan, yang sering tapa kita sadari ternyata adalah jalan yang tidak efisien, kegiatan yang tidak perlu dilakukan seandainya kita telah melakukan prediksi sebelumnya.
Untuk kasus bermotor, maka kerugian kita selain sisi waktu adalah pada bensin, atau lebih detail lagi ban motor Anda akan lebih terkikis, rem akan lebih terpakai, gas akan lebih sering dipacu, dan kemungkinan terburuk adalah tersesat dalam waktu yang lama sebelum sampai ke tujuan, yang menjadikan proses akhir perjalanan menjadi sesuatu yang disesali dan di sayangkan.




Di tarik ke kasus programming kita maka kerugian yang akan ditimbulkan adalah :

- Kerugian Waktu develop
- Kerugian pemakaian CPU
- Kerugian alokasi dan pemakaian memory
- Besarnya Ukuran Aplikasi
- Besarnya kemungkinan terciptnya Bug akibat “proses tersesat” tadi.
- Beratnya Proses Debugging dan Update Code baru.
- Tidak sebandingnya “Load Time” pemikiran kita dengan bayaran (hehehehe..ini yang paling berat).

Maka jika dalam sebuah badan program terdapat kode yang terasa “njelimet” atau istilah Makassar-nya “rotasa”, maka sebaiknya Anda investasi waktu sedikit untuk mencoba kode tersebut dengan project lain, percayalah investasi ini akan menyelamatkan Anda dari kejaran User yang komplain masalah Error yang dimunculkan oleh Aplikasi Anda belakangan.
Pemilihan Variabel dan Type, penentuan besarnya Array yang digunakan, Akses langsung atau melalui library system, pemilihan metode dan komponen, design yang kompak dan tidak “ramai”, merupakan sedikit dari banyak jalan keluar untuk mencapai Efisiensi dalam menulis program yang mantap.


//Untuk sementara Saya break dulu yah..capek..nanti kita lanjutkan lagi, lagian takut telat bangun //sahurnya….


Wednesday, October 20, 2004

Proxy Anonymous Untuk Anda..

211.185.17.2 8080 transparent South Korea 15.06.2004 Whois
200.29.135.57 80 anonymous Chile 15.06.2004 Whois
80.53.252.220 80 anonymous Poland 15.06.2004 Whois
212.253.49.21 80 transparent Turkey 15.06.2004 Whois
202.88.230.250 80 transparent India 15.06.2004 Whois
203.109.203.42 80 anonymous New Zealand 15.06.2004 Whois
62.145.112.193 8080 anonymous 15.06.2004 Whois
200.255.82.3 80 high anonymity Brazil 15.06.2004 Whois
212.37.226.211 80 high anonymity Norway 15.06.2004 Whois
212.253.31.91 80 transparent Turkey 15.06.2004 Whois
212.253.49.37 80 transparent Turkey 15.06.2004 Whois
212.253.31.81 80 transparent Turkey 15.06.2004 Whois
200.31.137.108 6588 high anonymity Venezuela 15.06.2004 Whois
212.182.71.194 80 transparent Poland 15.06.2004 Whois

Kevin Story (Indonesian Verses)

Chapter 1 : Kevin Story

Aku agak ngga enak untuk menuliskan bab ini, karena sepertinya hanya untuk diriku sendiri. Memang sih ini tentang diriku sendiri tapi akan terhubung dengan ribuan orang yang pengen tau siapa sih Kevin Mitnick sebenarnya. Jadi buat kalian yang ngga peduli, lanjut aja ke Bab 2, buat yang pengen tau inilah dia..apapun harganya..ini cerita tentang Aku.


Kevin Berbicara

Beberapa hacker, menghancurkan satu hardisk file-file milik orang; mereka disebut cracker atau vandals. Beberapa hacker baru jadi, tidak akan bersusah payah untuk belajar tentang teknologi ini, mereka segera men-download tool - tool dan script buatan hacker lalu mulai menerobos keamanan system orang lain ; mereka disebut Script Kiddies. Hacker yang lebih berpengalaman dengan skill dalam membuat program (programming) lalu membuat software untuk nge-hack dan mengirim hasilnya ke Web atau BBS. Lalu ada orang yang sama sekali tidak tertarik pada teknologi dan menganggap komputer hanya alat untuk membantu mereka dalam mencuri duit, barang-barang, atau pelayanan tertentu. Mengesampingkan media-media yang membuat mitos tentang Kevin Mitnick, aku bukanlah seorang dari jenis jenis hacker tersebut. Apa yang kuperbuat bahkan bukan kejahatan sama sekali saat itu, tapi akhirnya menjadi demikian setelah terlewatkan. Bagaimanapun aku lanjut saat itu , dan aku pun tertangkap.



Welcome Notes

Welcome To My Blog...

This is spesially created for my own writing about It techonolgy..
So if you have a time, come again and visit this blog..
I hope this will give u another information of IT technology

My Blog Stats